Berbagai Gerakan Workout yang Bisa Menyebabkan Cedera
sfidnfits.com – Gerakan workout memang gerakan yang sangat berguna dan penting untuk meningkatkan kekuatan otot. Namun, tidak semua gerakan tersebut bisa aman untuk dilakukan, karena ada beberapa gerakan workout yang bisa meningkatkan risiko cedera ketika dilakukan. Oleh karena itu, sebelum Anda mulai melakukan workout, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu gerakan apa saja yang mampu meningkatkan risiko cedera. Selain itu, ketahui juga bagaimana cara mencegah dan meminimalisirnya agar Anda bisa tetap melakukan workout dengan aman.
1. Bicycle Crunch
Gerakan ini ternyata bisa meningkatkan risiko cedera tulang belakang di bagian leher. Terlebilh lagi jika dilakukan dengan kecepatan atau intensitas yang tinggi. Maka jangan heran jika Anda bisa mengalami cedera saat melakukan gerakan ini. Selain itu, gerakan bicycle crunch juga bisa meningkatkan risiko cedera atau kekakuan pada otot punggung bagian bawah hingga bisa menyebabkan hernia pada tulang belakanga Anda. Kenapa? karena jika gerakan ini dilakukan secara keliru, maka bisa memberikan tekanan yang sangat kuat pada bagian tulang belakang Anda, hingga mampu memengaruhi tulang belakang lumbar.
Untuk mencegah atau meminimalisir cedera saat melakukan gerakan workout ini, maka Anda bisa berbaring secara telentang dengan kaki yang menempel pada dinding hingga lutut dan pinggul mampu membentuk sudut 90 derajat ketika dibengkokan, lalu kencangkan otot perut dan angkat kepala serta bahu dari lantai. Selanjutnya, silangkanlah tangan di atas dada untuk menghindari terjadinya ketegangan leher dan lakukanlah gerakan secara perlahan.
2. Kettlebell Swing
Gerakan workout ini adalah salah satu gerakan workout yang paling digemari oleh banyak orang. Namun, gerakan kettlebell swing perlu dilakukan dengan cara dan teknik yang tepat agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Banyak orang beranggapan bahwa ayunan merupakan suatu gerakan yang berpusat pada gerakan lengan. Namun, faktanya seluruh tenaga yang keluar dari gerakan ini bermula dari otot tubuh bagian bawah Anda, termasuk bagian otot glutes dan otot hamstring. Menurut seorang ahli terapi fisik bernama John Galluci Jr, MS, ATC, PT, DPT, teknik ayunan yang salah dan dilakukan dengan kecepatan yang tinggi bisa meningkatkan risiko cedera otot bahu. Terlebih lagi, gerakan ayunan yang dilakukan secara berulang juga bisa menyebabkan cedera pada cedera rotator cuff atau peradangan struktur bahu.
Untuk itu, jika Anda ingin tetap aman dalam melakukan gerakan ini, maka Anda harus fokus pada gerakan tubuh bagian bawah. Ketika mengayunkan kettlebell ke arah depan, doronglah pinggul Anda juga ke depan guna membantu lengan bergerak menjauhi tubuh dalam membawa beban secara alami. Jadi, bukan hanya memanfaatkan otot tangan saja.
3. Lat Pull-Downs
Gerakan workout lat pull-downs bisa meningkatkan risiko cedera pada sendi bahu depan dan menyebabkan terjadinya sobekan pada area sendi bahu. Seorang ahli dari Florida Orthopedic bernama Jessica Malpeli, DPT menjelaskan bahwa ketika melakukan gerakan ini secara spontan lantas bahu terasa sudah tidak nyaman, maka segera hentikanlah gerakan lalu ganti dengan gerakan workout lain. Kenapa? karena gerakan ini mampu memberikan beban yang terlampau besar pada bahu. Oleh karena itu, agar lebih aman, lakukan gerakan lat pull-down dengan besi yang menghadap ke depan wajah, bukan di belakang kepala. Karena melakukan lat pull-down dengan posisi ini lebih aman.
4. The Romanian Dead Lift
Gerakan workout lainnya yang bisa memicu cedera adalah gerakan romanian deadlift. Walaupun gerakan ini sangat bagus untuk otot punggung dan pinggul, namun gerakan yang dengan salah bisa meningkatkan risiko cedera punggung. Gerakan yang salah tersebut adalah jika dilakukan dengan mengangkat beban yang tidak disalurkan pada kaki dengan tepat dan tubuh bergeser terlalu jauh untuk mengangkatnya, sehingga otot bokong, paha, dan tulang belakang lumbal akan menerima beban yang terlalu berat. Hasilnya, bagian punggung bawah Anda akan berpotensi menegang. Cara teraman untuk melakukan gerakan romanian deadlift adalah dengan didampingi oleh pelatih atau personal trainer dan dilakukan secara perlahan serta bertahap. Jadi, tidak dilakukan secara asal dan dengan beban yang paling berat.
5. The Overhead Squat
Beban yang diangkat ke atas kepala memang gerakan yang sangat menantang. Terlebih lagi jika ditambah dengan gerakan squat yang mana kaki harus menerima seluruh beban tersebut. Dengan melakukan gerakan ini maka otot pinggul dan lutut akan terlatih dengan baik. Namun, ketegangan otot bahu, leher rahim, toraks, dan juga bagian lumbal akan meningkat. Oleh karena itu, cara aman untuk melakukan gerakan ini adalah dengan melakukan gerakan turun dan naik secara perlahan dengan punggung yang lurus, bukan melengkung. Saat Anda tidak kuat menahan, dan punggung bawah sudah mulai melengkung, hentikan gerakan dengan segera lalu istirahatlah beberapa waktu.
6. Seated Leg Extension
Latihan ini akan melatih beberapa otot pada bagian kaki, khususnya otot paha pada bagian depan. Dalam melakukan gerakan ini, otot paha depan yang kuat sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kekuatan kaki, lutut, dan pinggul. Walaupun gerakan ini mampu meningkatkan kekuatan otot kaki, namun mesin workout ini mampu memberikan beban yang besar pada pergelangan kaki Anda. Selain itu, gerakan dengan posisi kaki yang menghadap ke atas juga akan memberikan beban yang luar biasa pada lutut. Jika dilakukan dengan kurun waktu yang lama, maka akan sangat berbahaya untuk lutut dan tulang Anda.
Untuk mencegah hal tersebut, maka pastikanlah seluruh otot kaki Anda ikut aktif bergerak. Jangan hanya mengandalkan satu otot saja untuk menahan berat. Lakukanlah secara teratur, artiknya tidak terlalu cepat ataupun lambat. Dikutip dari laman resmi Peak Fitness Mercola yang satu ini sebenarnya kurang disarankan karena risiko cederanya jauh lebih besar daripada manfaatnya.
7. Pull-Up
Pull-up merupakan salah satu gerak latihan kekuatan yang sangat menantang. Gerakan ini deilakukan dengan melawan gravitasi, yaitu mengangkat tubuh ke bagian atas. Oleh karenanya, diperlukan cara yang tepat dan benar dalam melakukan gerakan ini. Jika dilakukan secara asal, maka bisa meningkatkan risiko cedera bahu. Jadi, pull up tidak hanya mengandalkan kekuatan tangan dan mengangkat tubuh ke atas, namun juga melatih otot bawah tubuh agar bisa menyokong tubuh bergerak ke atas.
Cara teraman dalam melakukannya adalah dengan tidak langsung menarik tubuh ke atas jika Anda belum kuat. Mulailah terlebih dahulu dengan menggantung lengan secara lulus. Anda bisa meminta bantuan pada instruktur atau personal trainer Anda agar bisa meminimalisir cedera.
Kesimpulan
Setiap gerakan workout pada dasarnya memang mampu memberikan efek yang baik pada otot tubuh. Namun jika dilakukan secara asal atau dengan teknik yang salah, maka akan beresiko cedera. Beberapa gerakan yang sudah dijelakan diatas adalah gerakan workout yang memiliki risiko cedera paling tinggi jika dilakukan secara asal. Oleh karena itu, Anda harus mempelajari setiap gerakannya secara sempurna. Anda bisa meminta bantuan pada teman atau personal trainer Anda.
Pada intinya, jika Anda melakukan gerakan workout dengan teknik yang tepat, tidak terburu-buru, teratur, dan tenang, maka risiko cedera bisa dihindari. Namun jika Anda masih khawatir, Anda bisa menggunakan suport equipments atau aksesoris workout yang mampu melindungi Anda dari beberapa cedera otot. Beberapa support equipments tersebut adalah penyangga bahu, knee pad, patella knee pad, fitness belt, sarung tangan, wrist wrap, elbow pad, dll. Seluruh support equipments tersebut bisa Anda temukan di toko olahraga atau di toko online. Namun saat ini, Anda tidak perlu bingung dalam mencarinya lagi, karena di website SFIDN Fits ini, Anda bisa mendapatkan seluruh perlengkapan tersebut dengan harga yang murah dan kualitasnya pun setara dengan berbagai merk ternama.