Jenis dan Cara Mencegah Cedera Lutut Karena Olahraga
sfidnfits.com – Cedera lutut adalah salah satu cedera yang sering dialami oleh manusia. Kenapa? karena lutut termasuk sendi kompleks yang di dalamnya terdiri dari banyak komponen. Dikutip dari berbagai sumber, setiap tahunnya terdapat sekitar 2,5 juta atlet yang mengalami cedera lutut. Cara pengobatannya pun berbeda-beda, mulai dari pengobatan yang sederhana hingga tindakan medis yang butuh pembedahan. Untuk Anda yang sangat suka sekali berolahraga dan memiliki aktivitas padat, ada baiknya Anda memahami cedera lutut yang sering terjadi karena dua kegiatan tersebut, sehingga Anda bisa lebih mudah dalam mencegahnya.
7 Cedera Otot yang Sering Terjadi Karena Berolahraga
1. Lutut Keseleo
Keseleo adalah suatu kondisi yang terjadi ketika ligamen atau jaringan ikat yang ada pada lutut mengalami luka. Ligamen berfungsi dalam melindungi sendi dan tulang lutut. Selain itu, ligamen juga berfungsi dalam memudahkan gerak lutut. Oleh karena itu, ligamen memiliki karakteristik yang lentur dan juga fleksibel. Keseleo biasanya terjadi ketika tubuh salah mendarat saat melakukan lompatan pada olahraga basket, sepakbola, bola voli, lompat jauh, skipping, tenis, badminton, dan olahraga lainnya yang memanfaatkan gerak lompatan. Dilansir dari laman healthfifty.com, lutut yang keseleo bisa menyebabkan ligamen yang berada di area sendi lutut menjadi luka dan meregang. Ligamen adalah suatu jaringan yang menyatukan tulang. Gejala lutut keseleo meliputi pembengkakan, memar, nyeri, kaku pada lutut, kemerahan dan rasa nyeri saat berjalan. Cara mengatasinya adalah mengompres area yang nyeri dengan batu es selama 10 menit, lalu perbanyak istirahat dan meminum obat pereda rasa nyeri.
2. Dislokasi Lutut
Dislokasi lutut akan terjadi ketika tulang lutut tidak berada pada tempatnya, baik itu sebagian atau keseluruhan. Contohnya adalah ketika tulang paha dan tulang kering berada di luar posisi awalnya. Pada kondisi struktur lutut yang normal, dislokasi lutut biasa terjadi karena terjatuh, kecelakaan, atau karena melakukan olahraga ekstrem seperti skateboarding, snowboarding, road racing, parkour, dll. Diperlukan penanganan medis khusus seperti operasi untuk mengatasi dan mengembalikan posisi lutut seperti awal. Namun di Indonesia, terdapat pengobatan alternatif yang biasa digunakan, yaitu diurut.
3. Patah Tulang
Biasanya, patah tulang terjadi pasca adanya benturan yang sangat keras pada lutut, seperti terjatuh atau adanya hantaman saat melakukan olahraga ekstrem, hingga kecelakaan kendaraan. Tulang lutut yang mengalami patah adalah tulang tempurung pada lutut. Dilansir dari laman Summit Medical Group, gejala patah tulang yang biasanya akan timbul adalah rasa sakit yang luar biasa, bengkak, memar dan nyeri. Kondisi ini akan diperparah dengan adanya rasa sulit dalam menekuk lutut dan adanya rasa sakit saat menyentuh area lutut yang terluka. Cedera patah tulang lutut ini adalah salah satu yang paling berbahaya karena harus ditangani oleh tim medis dengan cara dioperasi dan harus menggunakan penyangga atau gips guna membatasi gerak lutut hingga sembuh total.
4. Cedera Ligamen Krusiat Anterior
Cedera ligamen krusiat anterior atau ACL merupakan salah satu cedera yang paling banyak dialami oleh para atlet. Mereka yang sering mengalami cedera ini adalah atlet sepakbola, basket dan tenis. Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa gejala yang kerap dialami ketika cedera ACL adalah adanya sensasi keras pada lutut, nyeri yang luar biasa, bengkak, berjalan menjadi tidak stabil, hingga sulit melakukan aktivitas. Terdapat banyak sekali penyebab dari cedera ini, yaitu melambat atau mengubah arah ketika sedang berlari, kesalahan mendarat pada saat melompat, adanya hantaman atau benturan pada lutut, seperti saat di tackle dalam olahraga sepakbola. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu mengompres lutut dengan es selama 20 menit setiap 2 jam sekali, lalu perbanyak istirahat.
5. Cedera Ligamen Krusiat Posterior
Ligamen krusiat posterior (PCL) merupakan ligamen bagian belakang lutut yang berperan dalam menjaga tulang kering agar bisa berayun jauh ke belakang. Dilansir dari laman Mueller Sports Medicine, cedera ligamen krusiat posterior biasa terjadi ketika tubuh terjatuh sangat keras dan bertumpu pada lutut. Dikutip dari laman laman Adam Watson Orthopaedic Surgeon, gejala yang sering dialami adalah adanya rasa sakit dan nyeri pada bagian lutut, pembengkakan lutut, hingga sulit berjalan. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan suatu penahan khusus PCL selama 2 bulan untuk meminimalisir jumlah robekan pada ligamen. Jika terlalu parah, maka bisa dilakukan bedah operasi.
6. Sindrom Ligamen Iliotibial
Sindrom ligamen iliotibial adalah kondisi peradangan atau pembengkakan pada saluran iliotibial. Dijelaskan dalam laman Hospital for Special Surgery, saluran ini memiliki panjang dari pinggul hingga lutut pada bagian luar tiap kaki. Cedera sindrom ligamen iliotibial terjadi saat tubuh tidak melakukan gerak peregangan yang cukup sebelum melakukan olahrga lari, joging, sepakbola, maraton, basket, maraton, dll. Untuk memulihkannya, Anda harus berhenti berolahraga dan memberikan waktu istirahat yang cukup pada kaki. Anda juga bisa memijat dan melemaskan otot yang tegang serta melakukan terapi fisik agar kekuatan otot bisa pulih. Konsumsi juga obat anti inflamasi non-steroid guna meredakan rasa nyeri dan meminimalisir peradangan.
7. Meniskus Robek
Robeknya jaringan meniskus adalah cedera lutut lainnya yang paling umum dialami ketika berolahraga. Cedera ini disebabkan adanya gerakan memutar yang luar biasa kuat hingga menyebabkan jaringan tertentu pada lutut menjadi robek. Pada umumnya, robekan tersebut terjadi pada area tulang rawan lutut elastis yang berperan dalam menjadi mantalan tulang kering dari tulang paha. Dilansir dalam laman Mayo Clinic, cedera ini ditandai dengan adanya pembengkakan atau lutut terasa kaku, sulit meluruskan lutut, rasa nyeri saat memutar lutut hingga lutut seperti terkunci. Untuk menanganinya, Anda cukup mengompress bagian yang sakit dengan es dan mengonsumsi obat pereda rasa nyeri. Tapi jika kondisinya parah, maka harus dilakukan operasi.
Cara Mencegahnya
Cedera bisa terjadi oleh siapa saja, baik pemula maupun atlet professional sekalipun. Kondisi ini tidak bisa dicegah hingga 100%, namun Anda masih bisa meminimalisir cedera. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemanasan dan pendinginan sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan. Selain itu, lakukan juga dengan kondisi tubuh yang sedang fit dan sudah tidur dengan cukup. Anda juga harus melakukan setiap gerakan olahraga dengan gerakan yang baik dan tepat. Umumnya, cara inilah yang digunakan oleh para atlet professional. Namun, jika Anda masih khawatir cedera lutut, maka Anda bisa menggunakan pelindung lutut, knee pad, knee pad brace demi meminimalisir cedera. Anda hanya tinggal menyesuaikan pelindung lutut yang Anda pilih dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Aksesoris olahraga ini bahkan bisa Anda manfaat untuk membantu mempercepat pemulihan cedera lutut.
Aksesoris pelindung lutut tersebut sudah banyak tersebar di toko olahraga, baik online maupun offline. Namun jika Anda menginginkan produk pelindung lutut dengan kualitas internasional namun dengan harga yang terjangkau, bahkan lebih murah dari brand ternama lainnya, maka Anda bisa memilih produk pelindung lutut dari SFIDN Fits. Anda bisa memilihnya pada halaman produk dan bisa langsung Anda beli pada website ini. Jika Anda lebih nyaman berbelanja di marketplace favorit Anda, maka Anda juga memilih produk kami di beberapa marketplace ternama di Indonesia. Jadi, Anda bisa terus berolahraga tanpa perlu mengkhawatirkan cedera lutut lagi.