sfidnfits.com – Ternyata, tipe serat otot rangka tidak hanya satu, melainkan ada dua jenis yang berbeda. Sudahkan Anda mengetahui hal tersebut?

Perbedaan tipe serat otot ini akhirnya dapat menjawab pertanyaan mengapa kekuatan, daya tahan, dan massa otot individu terlihat tidak sama padahal rajin berolahraga.

Contohnya saja, seperti daya tahan otot kuli bangunan lebih baik daripada binaragawan atau massa otot powerlifter lebih kecil daripada bodybuilder.

Mari pelajari lebih jauh tentang tipe-tipe serat otot, mulai dari perbedaan sampai kelebihan apa yang dimiliki oleh masing-masing tipe.

Apa Itu Serat Otot Rangka?

Otot rangka merupakan salah satu komponen utama sistem muskuloskeletal (tulang, sendi, otot, dan jaringan ikat ) pada tubuh manusia yang bekerja secara sadar sesuai dengan perintah otak.

Sistem ini bertanggung jawab atas kontraksi dan relaksasi otot sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, mengangkat benda, dan lain-lain.

Sedangkan serat otot rangka adalah sel-sel panjang dan silindris yang membentuk otot rangka dan mengandung beberapa struktur utama, seperti miofibril, sarcomere, dan membran otot.

Struktur Pembentuk Serat Otot Rangka

• Miofibril: Serangkaian struktur membran yang mengandung protein kontraksi seperti aktin dan miosin. 
• Sarcomere: Unit fungsional dasar dari miofibril yang bertanggung jawab atas kontraksi otot. 
• Membran otot atau sarcolemma: Melibatkan proses penghantaran impuls saraf ke dalam sel otot untuk memicu kontraksi.

Tipe-tipe Serat Otot Rangka

Otot rangka terdiri dari beberapa tipe serat otot yang berbeda dan tersebar di seluruh tubuh. Perbedaan ini dapat memengaruhi fungsi dan performa otot tersebut.

Berikut adalah tipe-tipe serat otot yang membentuk dan membungkus otot rangka:

1. Serat Otot Tipe 1 (Slow Oxidative)

Serat otot tipe 1 memiliki kontraksi yang lambat tapi tingkat daya tahannya sangat tinggi. Kelebihan utama dari tipe serat ini adalah kemampuannya untuk bekerja secara efisien dalam keadaan aerobik di mana mereka mengandalkan mitokondria untuk menghasilkan energi. 

Tipe serat ini sangat penting dalam aktivitas fisik berkepanjangan, seperti lari jarak jauh atau mereka yang bekerja menggunakan fisik. Serat otot tipe 1 dapat mengurangi risiko kelelahan otot yang cepat sehingga membuatnya ideal untuk aktivitas yang membutuhkan daya tahan berkelanjutan.

2. Serat Otot Tipe 2A (Fast Oxidative)

Serat otot tipe 2A memiliki kontraksi yang lebih cepat daripada tipe I tetapi memiliki tingkat daya tahan yang sedikit lebih rendah. 

Kelebihan utama dari serat otot tipe 2A adalah kemampuan untuk menggunakan energi, baik secara aerobik maupun anaerobik. 

Serat otot tipe 2A biasanya terlibat dalam aktivitas fisik dengan intensitas sedang. Contohnya, seperti berjalan cepat dan bersepeda. Kombinasi kecepatan dan daya tahan yang cukup baik ini membuatnya berperan penting dalam aktivitas yang menggabungkan kedua aspek tersebut.

3. Serat Otot Tipe 2X (Glycolytic Fast Fiber)

Serat otot tipe 2X memiliki kontraksi yang sangat cepat namun daya tahannya sangat rendah. Kelebihan utama dari tipe serat ini adalah kemampuan otot menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energi dengan cepat. 

Serat otot tipe IIX umumnya terlibat dalam aktivitas fisik berintensitas tinggi, seperti angkat beban. Meskipun memiliki daya tahan yang lebih rendah, kecepatan dan kekuatan serat ini menjadikannya kritis dalam situasi yang membutuhkan dorongan energi atau daya ledak yang instan.

Apa Manfaat dari Mengetahui Tipe-tipe Serat Otot Rangka?

Serat otot rangka dapat mengalami adaptasi berdasarkan jenis latihan fisik yang dilakukan. Misalnya, latihan angkat beban dapat merangsang pertumbuhan serat otot tipe II, sementara latihan kardiovaskular cenderung meningkatkan serat otot tipe I. 

Dengan mengetahui serta memahami tipe-tipe serat otot rangka, termasuk perbedaan dan kelebihannya masing-masing, ini akan sangat membantu Anda untuk melakukan perancangan program latihan yang lebih spesifik dan efektif sesuai dengan tujuan kebugaran.

Referensi:

• Physiopedia, Muscle Fibre Types
• Oxford Academy, (2001), Human Skeletal Muscle Fiber Type Classifications
• National Library of Medicine, (2021), Muscle Fiber Type Transitions with Exercise Training: Shifting Perspectives