Mengetahui Efek Samping Whey Protein yang Mungkin Dirasakan
sfidnfits.com – Whey protein menjadi pilihan populer bagi banyak orang untuk memenuhi kebutuhan ptotein hariannya untuk mempercepat sintesis protein dan membangun otot tanpa lemak.
Namun, dibalik manfaat whey protein yang besar, beberapa orang mungkin mengalami efek samping yang tidak diinginkan dari suplemen olahraga tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai dampak negatif yang bisa timbul dari konsumsi whey protein.
Dengan informasi yang tepat, Anda bisa lebih waspada terhadap gejala yang muncul dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Apa Saja Manfaat Whey Protein?
Whey protein adalah salah satu suplemen yang sangat diminati dalam dunia kebugaran karena mengandung sembilan asam amino esensial yang penting bagi kesehatan. Suplemen ini sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan asupan protein tinggi untuk pembentukan otot.
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari Verywell Health, dari 680 peserta berusia 19-72 tahun menunjukkan bahwa suplementasi whey protein secara signifikan dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot selama latihan ketahanan, baik pada individu muda maupun yang lebih tua.
Selain itu, whey protein juga berperan dalam penurunan berat badan, pengurangan kadar kolesterol, dan penurunan tekanan darah.
Protein membantu memberikan rasa kenyang lebih lama dan meningkatkan produksi oksida nitrat yang memperlebar pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol LDL.
8 Efek Samping Whey Protein
Meski manfaat whey protein itu luar biasa tapi beberapa peneliti juga menemukan adanya potensi efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi suplemen tersebut.
Berikut ini delapan efek samping dari whey protein:
1. Gangguan Pencernaan
Mengonsumsi whey protein dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, kram perut, mual, sembelit, dan diare, terutama pada individu yang memiliki intoleransi laktosa.
Kalau Anda termasuk individu yang intoleran laktosa, jenius whey protein isolate bisa menjadi pilihan yang lebih aman karena memiliki kandungan lemak dan laktosa yang lebih rendah sehingga mungkin masih bisa dikonsumsi.
2. Reaksi Alergi
Orang yang memiliki alergi terhadap susu sapi biasanya tidak cocok mengonsumsi whey protein sehingga memicu beberapa reaksi, seperti gatal-gatal, ruam, pembengkakan wajah, tenggorokan, atau lidah, hidung tersumbat, serta sesak napas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
3. Sakit Kepala
Efek samping dari whey protein lainnya juga bisa menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan sakit kepala.
Protein memerlukan banyak air untuk bisa larut. Selain itu, ada peningkatan produksi urin yang membuat tubuh cepat kekurangan cairan.
Oleh karena itu, pastikan untuk minum cukup air saat mengonsumsi whey protein guna mengurangi efek samping tersebut.
4. Penurunan Nafsu Makan
Protein dicerna lebih lambat dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak sehingga menyebabkan rasa kenyang lebih lama dan berpotensi menurunkan nafsu makan. Jika tidak diatur dengan baik, Anda bisa saja kekurangan nutrisi penting lainnya.
Pastikan pola makan tetap seimbang dengan mencukupi kebutuhan karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan mineral.
5. Timbulnya Jerawat
Timbulnya jerawat juga termasuk salah satu efek samping dari whey protein. Ini disebabkan oleh peningkatan hormon testosteron yang merangsang produksi minyak di kulit dan menyumbat pori-pori.
6. Gangguan Fungsi Ginjal
Mengonsumsi whey protein dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu fungsi ginjal dan bahkan memicu pembentukan batu ginjal akibat peningkatan kadar urea plasma, ekskresi kalsium urin, dan volume urin. Konsumsi cukup air dan serat bisa membantu mengurangi risiko ini.
7. Osteoporosis
Asupan whey protein yang berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh yang berpotensi menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Jadi, konsumsi suplemen olahraga apa pun secara bijak dan dalam dosisi yang tepat.
8. Kerusakan Hati
Menurut American Heart Association, mengonsumsi protein berlebihan dapat membebani kerja hati dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati.
Hati menggunakan protein untuk memperbaiki dirinya dan mengubah lemak menjadi lipoprotein. Namun, jumlah protein yang terlalu tinggi bisa membuat hati bekerja terlalu keras.
Kesimpulan
Meski whey protein menawarkan banyak manfaat, efek samping yang mungkin timbul tidak boleh diabaikan. Penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai dan memperhatikan tanda-tanda yang mungkin muncul.
Sebagian besar efek samping lebih banyak dirasakan oleh individu yang sensitif atau mengonsumsinya secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.
Tetaplah bijak dalam penggunaannya untuk mendapatkan manfaat yang optimal tanpa risiko kesehatan yang merugikan.