sfidnfits.com - Bersama dengan popularitas yang semakin meningkat, muncul berbagai mitos seputar yoga yang dapat menghalangi seseorang untuk mencoba olahraga tersebut.

Mitos Seputar Yoga yang Tidak Perlu Anda Percaya

Yoga adalah praktik kuno yang telah menjadi semakin populer di seluruh dunia karena manfaat kesehatan fisik dan mental yang ditawarkannya. 

Namun, bersama dengan popularitasnya tersebut, berkembang pula berbagai mitos yang dapat menghalangi orang untuk menjalani praktik yoga dengan benar. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos seputar yoga yang sebaiknya tidak perlu Anda percayai karena berbagai mitos muncul tanpa ada bukti pendukung yang menguatkan klaim tersebut.

Kira-kira, apa saja mitos-mitos seputar yoga yang tidak sesuai dengan fakta. Mari kita bahas bersama.

1. Orang yang Tidak Fleksibel Tidak Bisa Melakukan Yoga

Salah satu mitos yoga paling umum, yaitu hanya orang yang sudah sangat fleksibel saja yang bisa dan boleh melakukan yoga. 

Kenyataannya, latihan yoga dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas seseorang. Jika Anda kurang fleksibel, justru yoga dapat membantu Anda meningkatkan rentang gerakan Anda. 

Setiap orang mulai dari titik yang berbeda. Dengan melakukan yoga secara teratur maka itu akan membantu merangsang pertumbuhan fleksibilitas tubuh Anda.

Baca Juga: 

Mencuci Matras Yoga, Boleh atau Tidak?

2. Mengalami Sakit Punggung Membuat Anda Tidak Bisa Yoga

Beberapa orang mungkin menghindari yoga karena mereka menganggap jika memiliki masalah punggung maka yoga tidak dapat dilakukan. 

Anda perlu tahu bahwa dengan gerakan yang tepat, yoga dapat membantu mengurangi sakit punggung serta memperkuat otot-otot penopang tulang belakang. 

Akan tetapi jika Anda memiliki cedera yang serius, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau instruktur yoga sebelum memulai praktik. 

Tujuannya agar mereka bisa memformulasikan latihan khusus yang dapat memperbaiki kondisi tubuh Anda tanpa harus memperburuk cedera atau penyakit yang Anda alami.   

3. Yoga Bertentangan dengan Kepercayaan Agama

Beberapa orang mungkin ragu untuk menjalani yoga karena menganggapnya bertentangan dengan keyakinan agama mereka. 

Namun, yoga sebenarnya bukanlah sebuah agama melainkan suatu metode fisik dan mental untuk meningkatkan kesejahteraan. 

Banyak orang dari berbagai latar belakang agama menganggap yoga sebagai sarana untuk mencapai kesehatan, kedamaian, dan keseimbangan hidup.

4. Yoga Hanya untuk Wanita

Mitos ini mungkin muncul karena mayoritas peserta kelas yoga adalah wanita. Namun, yoga tidak memiliki batasan gender. 

Pria dan wanita sama-sama bisa mendapatkan manfaat dari praktik yoga. Beberapa olahragawan terkenal juga menjalani yoga sebagai bagian dari rutinitas latihan mereka karena manfaatnya yang menyeluruh untuk tubuh dan pikiran.

5. Yoga Hanya untuk Peregangan

Meskipun peregangan adalah salah satu komponen penting dalam yoga, praktik ini lebih dari itu. Yoga juga mencakup latihan pernapasan, meditasi, dan gerakan yang memperkuat otot-otot. 

Kombinasi dari semua elemen ini akan membantu menciptakan keseimbangan antara fleksibilitas, kekuatan, dan ketenangan pikiran.

6. Yoga Harus Dilakukan dalam Waktu Lama

Tidak ada aturan baku tentang berapa lama Anda harus melakukan yoga. Beberapa orang merasa terbantu dengan sesi yoga singkat setiap hari, sementara yang lain lebih suka sesi yang lebih panjang beberapa kali seminggu. 

Yang terpenting adalah konsistensi dan mematuhi batasan tubuh Anda. Bahkan sesi singkat yoga dapat memberikan manfaat yang signifikan jika dilakukan dengan benar.

Jadi kesimpulannya adalah banyak mitos seputar yoga yang ternyata tidak berdasar dan dapat menghalangi orang untuk merasakan manfaat dari praktik ini. 

Yoga adalah alat yang kuat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental tanpa memandang usia, gender, maupun tingkat fleksibilitas. 

Jika Anda ingin mulai menjalani yoga, penting untuk mengikuti panduan instruktur yang berpengalaman dan menghormati batasan tubuh Anda sendiri. ***

Referensi:

www.everydayhealth.com