Waspada! Ini Dia Risiko Sedot Lemak yang Wajib Anda Ketahui
sfidnfits.com - Membakar dan menghilangkan lemak tubuh memang tak mudah. Padahal, lemak seringkali mengganggu penampilan sehingga menurunkan rasa percaya diri. Sebagai jalan pintas, tak jarang sedot lemak menjadi pilihan untuk dilakukan, terutama jika olahraga atau diet dirasa tidak efektif.
Apa Itu Sedot Lemak?
Sedot lemak adalah prosedur operasi yang dilakukan untuk menghilangkan tumpukan lemak pada tubuh. Umumnya, sedot lemak dilakukan pada beberapa area tubuh, seperti perut, lengan, paha, pinggul, dan bokong. Sedot lemak juga diyakini mampu memperbaiki postur tubuh.
Sedot lemak bisa dilakukan dengan beberapa teknik tergantung pada area tubuh yang ingin dihilangkan lemaknya dan bergantung pada kondisi Anda. Beberapa teknik sedot lemak yang bisa dilakukan adalah tumescent liposuction, laser-assisted liposuction, dan ultrasound-assisted liposuction. Meskipun demikian, sedot lemak bukanlah cara terbaik untuk menghilangkan tumpukan lemak. Prosedur ini memiliki risiko tersendiri atau bahkan komplikasi serius.
Berikut ini beberapa efek samping dan risiko sedot lemak yang perlu Anda ketahui.
6 Risiko Sedot Lemak yang Berbahaya untuk Tubuh
1. Penumpukan cairan di bawah kulit
Salah satu risiko sedot lemak adalah terjadinya penumpukan cairan di bawah kulit. Akumulasi cairan ini ditandai dengan terbentuknya kantung seroma atau kantung cairan yang ada di bawah kulit.
2. Emboli lemak
Potongan-potongan lemak yang kendur dapat pecah dan terperangkap di pembuluh darah sehingga memicu adanya penyumbatan aliran darah. Hal tersebut menyebabkan adanya penyumbatan di paru-paru hingga otak. Jika tak segera ditangani, emboli lemak akan mengganggu fungsi organ dan menyebabkan kematian.
3. Gangguan organ jantung dan ginjal
Kadar cairan dalam tubuh yang berubah saat sedot lemak dapat menyebabkan gangguan pada organ-organ tubuh, seperti ginjal, jantung, atau bahkan paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jika tak segera ditangani.
4. Infeksi
Meskipun hal ini jarang terjadi, sedot lemak bisa saja menyebabkan infeksi, terutama infeksi kulit. Dari beberapa kasus, infeksi kulit dapat menyebabkan kematian.
5. Rusaknya organ tubuh bagian dalam
Dalam beberapa kasus, kanula atau tabung yang dapat dimasukkan dalam tubuh bisa menusuk ke organ tubuh lainnya dan melukai organ tubuh lainnya. Hal ini membuat Anda harus menjalani operasi darurat.
6. Kulit kendur
Setelah sedot lemak, kulit bisa bergelombang atau mengendur jika pembuangan lemak tidak rata. Tak hanya itu, elastisitas kulit bisa jadi memburuk. Kerusakan kulit juga bisa muncul sehingga menimbulkan bekas yang permanen.
Itulah serba-serbi risiko sedot lemak yang wajib Anda ketahui. Untuk menghilangkan lemak, sebaiknya Anda melakukan olahraga rutin dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat agar tidak menimbulkan efek samping yang serius. Anda juga bisa berolahraga bersama dengan personal trainer yang andal agar hasil maksimal.